Efek dari berpikir dosa

Diri manusia memiliki kemampuan untuk menerima hal yang baik dan buruk, manusia berpotensi untuk berbuat dan memilih kedua hal tersebut apakah dia akan berbuat baik atau buruk. Dengan berpikir akan hal-hal yang baik dan buruk akan menyiapkan kedua potensi ini tadi untuk teraktual dan keluar dari batas mungkin hingga ia menerima sebuah realitas.

Ini adalah sebuah hakikat yang bersifat umum dan universal dan sama sekali tidak memiliki kekhususan untuk perbuatan baik atau buruk saja. Sebagaimana manusia di karenakan pikirannya akan hal-hal yang baik maka ia tertarik pada kebaikan itu sendiri dan dengan berpikir akan dosa dan perbuatan buruk  begitu juga dengan keinginan-keinginan hawa nafsu akan menarik seseorang untuk melakukan perbuatan buruk tersebut. Imam Ali As bersabda : “ Seseorang yang banyak berpikir tentang dosa maka ia akan masuk dalam untuk melakukan amal perbuatan dosa tersebut. “[1].  Di dalam riwayat yang lain belaiu bersabda : “ Orang yang banyak berpikir tentang kenikmatan yang banyak maka hal itu akan menguasainya.“ [2]

Dengan demikian pikiran dan gagasan seseorang dapat mengubah masa depan seseorang dan ini adalah sebuah perubahan yang sangat besar yang di berikan bagi kehidupannya. Dengan demikian segenap kalimat yang di bahasakan melalui lizan Ahlul bait As, segenap pikiran dan gagasan yang di lontarkan juga mereka yakini  sebagai sebuah nilai dan pentingnya cara berpikir yang demikian senantiasa di serukan kepada para pecinta mereka. Karena  nilai pikiran dan gagasan dalam tema-tema  yang di sampaikan dengan perbandingan akan amal dan perbuatan memiliki kesamaan nilai seperti ruh dan badan manusia.