Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Rahasia dari pentingnya berpikir

Rahasia dari pentingnya berpikir

Pikiran dan gagasan adalah sebuah jalan lurus  menuju hakikat keberadaan semesta, dan ketika pikiran senantiasa dalam hal-hal maknawiah maka hal ini akan secara otomatis menarik manusia menuju alam ruhaniah itu sendiri.

Dalam memikirkan kekuatan daya tarik di mana seorang pemikir memberikan sebuah gagasan dan ide terhadap hal tersebut sehingga terwujud hubungan di antara keduanya. Keberadaan daya tarik ini merupakan sebuah  rahasia penting dalam alam berpikir dan alam ide. Di karenakan keberadaan dari kekuatan “ daya tarik “ ini seseorang yang berpikiran baik atau positif thingking  dengan orang yang berpikiran buruk atau bad Thingking ketika mereka langgeng dalam cara berpikir seperti ini maka mereka secara perlahan-lahan akan tertarik kedalam dua model berpikir tersebut baik untuk hal kebaikan maupun untuk hal keburukan, artinya keberadaan daya tarik dalam alam berpikir tersebut akan menarik seseorang pada apa yang senantiasa yang ia pikirkan.

Ini adalah sebuah kenyataan yang di sampaikan dalam riwayat-riwayat Ahlul Bait As. Dengan demikian pikiran untuk hal-hal yang terpuji akan memberikan syafaat ke dalam hati seseorang menjadi perhiasan bagi hati tersebut dan menjadikan hati seseorang bercahaya. Begitu juga dengan pikiran-pikiran yang buruk akan menjadikan hati seseorang gelap dan menyebabkan kelalaian dalam hati seseorang.

Manusia yang berpikir dan memberikan gagasan senantiasa akan memberikan syafaat dan cahaya nurani, akan tetapi orang-orang yang lalai dari nikmat berpikir hati mereka senantiasa dalam kegelapan. Imam Ali As dalam sebuah Khutbah berkata : Pikiran dan gagasan akan mendatang nuraniah dalam hati  dan kelalaian akan mendatangkan kegelapan [1]. Karena berpikir dan tafakkur ketika di sandarkan pada kebenaran dan pencarian kesempurnaan akan menunjukkan kebenaran dan membahasakan hakikat alam semesta  dalam batasan pikiran seseorang, dan hal ini tentunya memberikan syafaat dan nuraniah dalam hati seseorang, akan tetapi kelalaian dari hakikat ini akan menambah kegelapan dan kekelaman dalam hati seseorang.

Perubahan yang terjadi di karenakan banyak berpikir akan menyiapkan manusia untuk bertindak dalam amal perbuatan, dari sisi ini juga dikatakan bahwa berpikir adalah penyebab munculnya daya  “ kekuatan untuk berbuat “. Berpikir tidak hanya menjadikan seseorang bersiap dalam melakukan amal perbuatan bahkan di karenakan berpikir seseorang akan tertarik dan melakukan amal perbuatan yang ia pikirkan.

Imam shadiq As bersabda :Berpikir menyeru manusia pada kebaikan dan berbuat dengannya [2]. Berpikir tentang rahasia penciptaan manusia dan tujuan dari di ciptakannya hingga akhir dari apa yang ia lakukan akan menyeru manusia pada kebaikan dan melakukan amal ibadah, terdapat sebuah kekuatan  yang sangat besar tersembunyi dalam diri seorang manusia dan dengan daya ini dapat mengaktualkan kekuatan yang dimiliki tersebut.

 


[1] Tuhaful Uqul, hal 93.

[2] Biharul Anwar, jilid 71, hal 322, Ushul Kaafi, jilid 2 , hal 55.

 

 

    Mengunjungi : 2845
    Pengunjung hari ini : 3198
    Total Pengunjung : 72005
    Total Pengunjung : 129155529
    Total Pengunjung : 89670978