Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Mengenal Dampak Penantian Lepas dari putus asa

Mengenal  Dampak  Penantian

Lepas dari putus asa

Dalam masyarakat yang di dalamnya agama tidak memberikan pengaruh, manusia tidak mengharapkan penantian yang lebih baik dan di masa yang akan datang muncul berbagai problematika sosial;  seperti putus asa dari kehidupan, pembunuhan dan pertumpahan darah, bunuh diri. Semua itu bencana tersebut, terlampau mudah kita saksikan. Maka, orang melihat faktor negatif seperti kefakiran dan kemiskinan, kezaliman dan penganiaan, penyerangan dan penyelewengan terhadap hukum, tidak memperdulikan hak orang lain. Menghadapi gunungan masalah tersebut, mereka tidak menemukan jalan keluar dari kemelut .

Oleh karena itu, penderitaan dan bala bencana tersebut membuat putus harapan. Maka, mereka tidak lagi percaya kepada Tuhan dan masa depan yang dilihatnya tidak  memiliki harapan.  Jalan keluar dari berbagai  kemelut ini berupa bunuh diri. Ataupun menggerakan tangan berupa perilaku kriminalitas yang merugikan dunia dan akhiratnya. Tidak hanya untuk kehidupan dirinya, bahkan membawa kerugian bagi anak dan istri serta keluarga terdekatnya.

Namun orang yang sedang dalam penantian,  pada dirinya tumbuh setiap saat harapan mendapatkan pancaran cahaya yang terang benderang, nur wilayah yang menerangi seluruh jagat raya ini. Maka, selamanaya tidak akan menggerakan tangannya untuk melakukan kriminalitas ataupun membunuh dirinya sendiri. Sebagaimana kehidupan orang-orang yang mengalami kehancuran. Oleh karena itu, masalah penantian untuknya begitu luas sebagai media  menjauhkan dari keputusasaan dan kehancuran. Sebuah riwayat, menunjukan bukti dari hakikat ini:

عن الحسن بن الجهم قال: سألت أبا الحسن (ع) عن شيء من الفرج.

فقال (ع): أو لست تعلم أن انتظار الفرج من الفرج؟

قلت: لا ادري إلّا أن تعلمني.

فقال(ع): نعم، انتظار الفرج من الفرج [1]

Hasan bin Jahm menanyakan perihal faraj kepada Imam Musa bin Ja’far as. Imam as bersabda: Apakah kamu tidak tahu bahwa penantian faraj merupakan bagian dari faraj itu sendiri. Hasan berkata: Aku tidak mengetahuinya, apabila engkau tidak mengajarkanya padaku. Imam bersabda: Ya, penantian faraj bagian dari faraj itu sendiri.

 


[1] Bihar al-Anwar jilid 52 hal.130

 

 

    Mengunjungi : 11171
    Pengunjung hari ini : 11490
    Total Pengunjung : 49009
    Total Pengunjung : 129028123
    Total Pengunjung : 89604069