Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Mengenal kedudukan Imam Zaman af

Mengenal kedudukan Imam  Zaman af

Mengenal karakter imam Zaman af. dan  memperhatikan eksistensi keagungan beliau, merupakan faktor yang penting dalam menghidupkan kondisi penantian.

Maka memperhatikan masalah penting ini hingga seluruh penjuru dunia, selain beliau, tidak ada yang layak memimpin dan mereformasi alam ini. Semua manusia ditarik menuju padanya.

Sebagaimana dikatakan oleh Amirul Mukminin Imam Ali as  tentang beliau:

عِلْمُ الأنبياءِ في عِلْمِهِمْ وسِرُّ الأوصياءِ في سرِّهِمْ وعزُّ الأولياءِ في عِزِّهِمْ، كالقطْرةِ في البحْرِ والذَرَّةِ في القفْرِ [1]

Ilmu para nabi  di hadapan ilmu  mereka, rahasia para nabi di hadapan rahasia mereka, dan kemuliaan anbiya di hadapan kemuliaan mereka,  sebagaimana tetesan air di laut dan laksana  debu di sahara.

Kini kita berada di zaman terakhir seseorang dari keluarga wahyu, kita memiliki kewajiban untuk memperhatikan beliau dan mengikuti kehendak dan bimbingannya. Marilah kita menyelamatkan diri dari kelalaian dan dalam penantian pemerintahannya, seraya menghitung hari tibanya pemerintahan beliau yang membawa bendera petunjuk dan keadilan menjulang di angkasa.

Jika seseorang dalam kondisi saat ini, mengenal beliau dan mengetahui bantuan ghaib Imam Zaman af. pada “masa keghaiban” dan mengenal perubahan yang dilakukan oleh beliau pada “masa zuhur” di seluruh penjuru dunia. Maka, ia akan selalu mengingat beliau dan mengikuti perintahnya[2] dalam penantian terbitnya matahari wilayah bagi manusia.

Pengetahuan pada orang seperti ini, hatinya tidak pernah diwarnai oleh  kelalaian, namun sebaliknya pancaran kebersihan dan kesejukan serta terang benderangnya cahaya menggantikannya. Kini, saksikanlah sebuah riwayat menarik yang menunjukan adanya bantuan ghaib beliau pada zaman keghaiban. Jabir Ja’fi dari Jabir bin Abdullah Anshari menukil bahwa  Rasulullah Saw bersabda:

ذاكَ الذي يفتحُ الله ـ تعالى ذكره ـ على يديه مشارِقَ الأرضِ ومغاربها، ذاك الَّذي يغيبُ عن شيعتهِ وَأوليائه غيبة لا يثبت فيها على القوْلِ بامامتِهِ إلاّ من امتحن الله قلبُه بالإيمانِ.

قال: فقال جابر: يا رسول الله فهل ينتفعُ الشيعةُ به في غيبتِهِ؟ فقال (ص) : اي والذي بعثني بالنبوة أنهم لينتفعون به ويستضيئون بنور ولايته في غيبته كانتفاع الناس بالشمس، وإن جللها السحاب، يا جابر، هذا مكنون سر الله ومخزون علمه فاكتمه إلاّ عن أهله

Ia (Imam Mahdi af) -yang dimuliakan Allah- dengan para sahabatnya  menjangkau Timur dan Barat. Ialah orang yang ghaib dari para syiah dan aulianya. Hal ini, bukan langkah yang jelas untuk meragukan keyakinan terhadap keimamamahannya, kecuali Tuhan  untuk menguji  keimanan yang tertanam dalam hati para pengikutnya.

Jabir Ja’fi mengatakan  bahwa Jabir bin Abdullah Anshari bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai rasulullah, apakah para syiahnya di zaman keghaiban akan mendapatkan manfaat dari beliau ?

Rasulullah menjawab: Ya, dengan nama Tuhan yang mengutusku sebagai pembawa nubuwah-Nya, melalui perantaraannya mereka akan mendapatkan manfaat pada masa keghaibannya, melalui  nur wilayahnya yang terang benderang sebagaimana manusia mendapatka cahaya dari matahari, walaupun  kabut menutupinya. Wahai jabir, maknun ilahi dan ilmu makhjun –Nya. Maka ia akan tersembunyi  kecuali untuk ahlinya.

Sebagaimana disebutkan, Rasulullah Saw dalam riwayat tersebut bersumpah bahwa syiah Imam Zaman as pada masa keghaibannya, mengambil cahaya dari kedudukan wilayah beliau.

Siapa memandang matahari tanpa tirai, bukalah pandangan

mata tertutupku, menjadi sebab ditemukanmu

anugerah tak kuraih, di mana dikau

siapa yang menyaksikanmu, sebuah  rakhmat

Pada masa keghaiban, walaupun imam Zaman af. ghaib, namun pada kenyataannya tirai keghaiban berada pada diri kita. karena Imam af merupakan cahaya yang terang benderang dan bagi siapa saja yang hatinya terbuka begitu nampak, walaupun secara zahir tidak melihat.[3]     

Memperhatikan hakikat seperti ini, akan menghantarkan manusia pada kedudukan wilayah, ilmu dan kekuasan beliau. Kasih sayang imam Zaman af, tertancap dalam hati. Penantian sampainya pemerintahan internasional beliau,  terwujud dalam setiap hati.  

 


[1] Bihar al-Anwar jilid 25 hal. 173

[2] Lihat Bihar al-Anwar jilid 52 hal 145

[3] Penjelasan lebih jauh tentang pembahasan ini, merujuk pada hadis yang menarik dari Abu Basyir dan keghaiban Imam Baqir as. Lihat asrar  muafaqiayat  jilid 2 hal 276.

 

    Mengunjungi : 11067
    Pengunjung hari ini : 31437
    Total Pengunjung : 21751
    Total Pengunjung : 128970038
    Total Pengunjung : 89575007