Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Dunia yang dipenuhi dengan keragaman dan persatuan

Dunia yang dipenuhi dengan keragaman dan persatuan

Almarhum Allamah Majlisi didalam kitab Biharul anwar menukil riwayat dari Imam Baqir As, beliau bersabda:” Sahabat dan penolong kami begitu banyak di Kufah jika kalian memerintahkan mereka maka mereka akan menaati dan mengikuti kalian. Imam Baqir As berkata : apakah terdapat orang yang mengambil sesuatu dari kantong saudaranya sesuai yang ia butuhkan ? saya berkata tidak, Imam berkata mereka yang kikir akan harta mereka lebih kikir dari darah mereka sendiri. Kemudian Imam melanjutkan dan berkata : sekarang manusia dalam perdamaian kami menikah bersama mereka dan kami mengambil warisan juga dari mereka dan bersama mereka kami menghormati hak-hak mereka dan kami memberikan amanah kepada mereka pula hingga waktu kebangkitan AL Qaim pada masa itu manusia jujur diantara sesamanya dan orang mengambil dari kantong saudaranya sesuai yang ia butuhkan sementara sipemilik uang tidak melarang apa yang ia lakukan.”[1]

Dengan sempurnanya akal manusia syafaat dan kasih sayang di masyarakat pun terwujud dimana seluruh manusia dikarenakan oleh kasih sayang antara sesama mereka persatuan terwujud diantara mereka. Kehidupan sosial pada masa itu kasih sayang dan cinta kepada semua terdapat dalam diri setiap manusia  sehingga harta mereka yang miliki mereka ridhai jika digunakan oleh orang lain. Hal ini tentunya dikarenakan oleh pemerintahan ilahi dan keadilan yang dipimpin oleh Imam Mahdi as  diseluruh dunia dimana seluruh kekuatan otak mendapat inayah bagi seluruh manusia. Dan seluruh manusia dikarenakan oleh akal sempurna yang mereka miliki dunia dipenuhi dengan syafaat, keakraban, kasih sayang dan cinta. 

Dibawha ini kami menukil riwayat lain dari Imam Baqir As yang  diriwayatkan dari Said ibn hasan. Imam bersabda:” Apakah salah satu dari kalian mengambil sesuatu dari kantong saudara seiman kalian sesuai dengan kebutuhannya sementara pemilik orang tersebut tidak melarangnya ? saya menjawab : saya sama sekali tidak melihat hal tersebut diantara kami. Imam berkata : jika demikian maka tidak terdapat sesuatu, saya berkata : kehancuran bagi kami, Imam berkata : sesungguhnya pada  kaum ini belum diberikan akal kepada mereka”[2]

Berdasarkan riwayat diatas selama masyarakat tidak memiliki sifat-sifat kesempurnaan insani, mereka tidak memperoleh manfaat dari kesempurnaan akal, atau dalam bahasa Imam Baqir as bahwa akal belum diberikan kepada mereka, maka seolah-olah seluruh kemampuan akal tidaklah jelas bagi masyarakat sebagaimana emas yang tersembunyi didalam tanah, masyarakat telah mengubur kemampuan akal mereka bersama diri mereka sendiri didalam tanah.

Akan tetapi dimasa akal manusia menyempurna tidak hanya kekikiran dan kebahilan akan hilang dalam diri manusia bahkan segenap sifat-sifat tercela juga akan punah sehingga seluruh manusia hanya memiliki sifat-sifat ketinggian insani dimana hal ini merupakan kesemestian dari sempurnanya akal manusia.   

ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ

[1] Biharul Anwar, jilid 52 hal 372.

[2] Ushul Kafi ,jilid 1 hal 173, Biharul Anwar ,jilid 74 hal 254

 

 

    Mengunjungi : 2681
    Pengunjung hari ini : 78992
    Total Pengunjung : 109951
    Total Pengunjung : 132214567
    Total Pengunjung : 91690916