Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Belajarlah dari pengalaman orang lain

Pada weblog tajrobes, di kutip sebuah bahasan terkait dengan eksperimenasi atau pengalaman serta pentingnya mengambil pelajaran dari pengalaman dan eksperimentasi yang di lakukan oleh orang lain, berikut ini kutipannya:

Belajarlah dari pengalaman orang lain

Sejarah menjadi saksi peristiwa-peristiwa besar dimana peristiwa-peristiwa ini dapat di sebut sebagai pengalaman di mana kita dapat mengambil pelajaran darinya. Manusia harus mengambil pelajaran Hasil dari baik dan buruk yang di saksikan oleh masyarakat dari zaman-zaman terdahulu mulai dari peristiwa-peristiwa sosial hingga masalah individu karena belajar dari pengalaman orang lain sama sekali tidak memiliki pengkhususan hanya pada pelaku peristiwa tersebut bahkan kita harus belajar dari mereka.

Terkadang halangan dan rintagan menyebabkan seseorang pesimis dan tidak memiliki harapan terhadap tujuan yang hendak di capai, akan tetapi belajar dari pengalaman orang lain akan menghilangkan rintangan dan halangan serta mengubah sikap pesimis menjadi optimis. Dengan alasan yang sama pula kita tidak perlu mengulang pengalaman orang dan sibuk mencari jalan penyelesaian.

Ini adalah pelajaran hikmah dari para orang tua yang telah mencoba pahit manisnya kehidupan karena mereka sedari awal telah mewasiatkan kepada para kerabat dan teman temannya untuk belajar dari pengalaman orang lain. Salah satu dari orang tersebut bernama “ Auf bin Kananah” beliau dalam wasiatnya mengatakan:

خُذُوا مِنْ اَهْلِ التَّجارِبِ[1]

Ambil atau belajarlah dari orang-orang yang berpengalaman.”

Karena setiap orang yang mencari pekerjaan haruslah belajar dari orang-orang yang memiliki pengalaman atau keahlian dalam bidang yang di tekuninya dan memanfaatkan pengalaman dari orang-orang tersebut.

 

 Sumber: tajrobes.blogfa.com

Di kutip dari buku: Asrare Muwafaqiat jilid 1 hal 145.

Bahasan ini di bahas pada bab kedelapan ( eksperimentasi dan pengalaman) dari buku Asrare Muwafaqiat.

Pengguna website yang budiman anda dapat mempelajari dan mengunduh buku ini “ Asrare muwafaqiat jilid pertama” dengan masuk ke bagian perpustakaan lembaga ilmiah al-monji atau silahkan klik disini.

 


[1] Biharul anwar jilid 51 hal 242

 

Mengunjungi : 2202
Pengunjung hari ini : 0
Total Pengunjung : 82399
Total Pengunjung : 131829013
Total Pengunjung : 91418924