Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Pemusatan pikiran akan menambah kekuatan berpikir pada seseorang

Pemusatan pikiran akan menambah kekuatan berpikir pada seseorang

Orang yang melakukan aktifitas berpikir haruslah memiliki pikiran yang tenang karena kegelisahan tidak akan dapat membuat seseorang untuk dapat fokus dalam pikiran mereka sehingga kekuatan pikiran menjadi lemah.

Untuk mewujudkan pemusatan pikiran seseorang haruslah berada pada tempat dan kondisi yang tenang. Tempat yang penuh dengan hiruk pikuk atau keramaian tidak dapat menjadikan seseorang fokus dan terpusat pada apa yang ia pikirkan sehingga pikiran seseorang keluar dari kontrolnya.

Jika anda dapat mewujudkan pemusatan pikiran atau dapat memfokuskan pikiran yang saudara miliki maka anda akan memiliki pikiran dan argumentasi yang kuat karena satu hal yang tidak dapat di ragukan bahwa pemusatan pikiran akan menjadikan kekuatan berpikir tersebut menjadi berlipat ganda. Kita harus mengetahui bagaimana cara untuk memusatkan pikiran dan mengetahui cara-cara yang dapat menghalangi seseorang untuk melakukan pemusatan pikiran.

Pemusatan pikiran adalah sebuah kondisi ruhaniah yang terdapat pada diri seseorang, untuk mewujudkan kondisi yang demikian pada diri kita butuh pada latihan sehingga dengan adanya perulangan dapat menghasilkan kekuatan pemusatan pikiran tersebut. Ketika anda telah mampu melakukan pemusatan pikiran maka hal ini akan membuka jalan bagi saudara untuk sampai pada tingkat kejeniusan. Banyak dari ilmuwan yang dengki pada orang-orang yang jenius sehingga ketika ia mendapati dirinya tidak berada pada tingkat ini dia akan besedih. Sebagian dari penulis berkeyakinan bahwa : “ satu hal yang membedakan anatar pikiran orang-orang jenius dengan pikiran orang biasa adalah bahwa orang-orang jenius menggunakan akal mereka lebih banyak dengan cara yang khusus, dan anda juga memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang sama “[1].

Sebagian orang beranggapan bahwa orang-orang jenius memiliki kecerdasan mereka sejak kanak-kanak dan memiliki ingatan yang luar biasa akan tetapi ini adalah anggapan yang tidak benar karena begitu banyak orang yang jenius pada masa besarnya di mana pada masa kecil mereka, bahkan sebagian dari orang tua dan guru mereka berpikir bahwa orang-orang tersebut pada masa kecilnya adalah bodoh dan tolol. Albert Einstein adalah salah satu contoh dari orang-orang jenius dalam kategori ini.

Sebagian dari orang-orang yang jenius memperlihatkan kejeniusan mereka di akhir kehidupan mereka.[2] Meskipun sebagian dari orang yang jenius juga memperlihatkan tanda-tanda kejeniusan mereka sejak kecil akan tetapi hal ini sama sekali bukan sebuah alasan bahwa kejeniusan itu di mulai dari masa kanak-kanak seseorang, karena sebagaimana yang kami katakan bahwa mungkin manusia dengan menggunakan kekuatan otak yang ada pada mereka sehingga mereka mendapati kekuatan luar biasa dari otak tersebut dan mengakibatkan mereka menjadi orang yang memiliki keperibadian yang berbeda.

Pemusatan pikiran adalah jalan yang sangat berpengaruh dalam menggunakan kekuatan otak dan kemampuan berpikir. Berpikir dan pemusatan pikiran memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting di mana kami baru mendapati satu rahasia dari ribuan rahasia yang terdapat padanya. Mewujudkan bentuk berpikir dalam bentuk ide dan gagasan adalah sebuah persolan yang belum diketahui dari pikiran itu sendiri. Sebagimana hakikat keberadaan ruh belum menjadi kejelasan bagi kita, hakikat dari pikiran itu sendiri juga demikian, hal ini di karenakan bahwa pikiran manusia sesungguhnya bersumber dari ruh manusia itu sendiri. Manusia yang telah meninggal atau kehilangan ruhnya tidak mampu lagi untuk melakukan aktifitas berpikir, jadi ruh yang sebenarnya melaksanakan aktifitas berpikir itu sendiri dan otak manusia hanyalah perantaraan alat semata yang mewujudkan aktifitas berpikir tersebut. Sebagaimana mata manusia adalah antara yang dengannya ruh dapat melihat sesuatu.

 


[1] Niru haye syegeft magz, hal 119.

[2] Taqwiyat wa tamarkuz fikr, hal 132.

 

 

    Mengunjungi : 5109
    Pengunjung hari ini : 0
    Total Pengunjung : 60433
    Total Pengunjung : 129125990
    Total Pengunjung : 89653012