Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Eksperimentasi menambah kemampuan akal

Pada Weblog “ Tajrebah” telah di kutip sebuah bahasan dari buku “ Asrare Muwafaqiat” terkait dengan bahasan pengalaman dan eksperimentasi yang merupakan salah satu faktor bertambahnya kekuatan atau kemampuan akal manusia, berikut ulasannya:

Eksperimentasi  menambah kemampuan akal

Eksperimentasi dan pengalaman tidak hanya menambah pengetahuan dan keahlian manusia bahkan juga menambah kemampuan akal manusia. Imam Ali Ibnu abi Thalib As mengetahui bahwa manusia memiliki akal eksperimentasi selain akal dzatiah atau natural yang ada pada diri mereka. Imam Ali juga mengatakan: “sebagaimana manusia menggunakan akal naturalnya ia juga dapat menambah kemampuan akalnya dengan memanfaatkan akal eksperimentasinya, berikut pernyataan Imam Ali As:

اَلْعَقْلُ عَقْلان: عَقْلُ الطَّبْعِ وَعَقْلُ التَّجْرِبَةِ وَكِلاهُما يُؤدّي اِلَى ‏الْمَنْفَعَةِ، وَالْمَوْثُوقُ بِهِ صاحِبُ الْعَقْلِ وَالدّينِ.[1]

Akal manusia terbagi dua: pertama akal tabii ( natural), kedua adalah akal tajribi ( eksperimentasi dan pengalaman), kedua dari pembagian akal manusia ini memberikan manfaat dan faedah kepada manusia, dan seseorang harus menyakini bahwa ia memiliki akal dan agama.”

Dengan demikian semakin bertambah pengalaman atau eksperimentasi yang di lakukan seseorang maka akal eksperimentasinya juga akan bertambah. Untuk itu manusia harus berusaha untuk menambah dan menyempurnakan akal eksperimentasinya dengan mencari pengalaman dan melakukan eksperimentasi sehingga akalnya menyempurna. Selain dari riwayat yang kami sebutkan di atas juga terdapat riwayat yang di sampaikan oleh Imam Husain As, beliau bersabda:

طُولُ التَّجارِبِ زيادَةٌ فِي الْعَقْلِ وَالشَّرَفِ وَالتَّقْوى[2]

Lama dan panjangnya sebuah pengalaman akan menambah akal, kemuliaan serta ketaqwaan manusia

Sejatinya dari riwayat di atas kita dapat memahami bahwa orang-orang yang memiliki tanggung jawab dan tugas yang berat tentunya adalah orang-orang yang memiliki pengalaman sehingga akal dzatiahnya bertambah, begitu juga ia mestinya menggunakan akal tajribi (akal pengalaman) sehingga kemampuan aktifitasnya juga bertambah.

Sumber: tajrobes.blogfa.com

Di ambil dari buku : Asrare muwafaqiat jilid 1 hal 141.

Bahasan ini di kutip pada bagian kedelapan ( bab pengalaman dan eksperimentasi ) dari buku Asrare Muwafaqiat.

Pengguna website yang budiman anda dapat mempelajari dan mengunduh buku “ Asrare Muwafaqiat / rahasia kesuksesan jilid pertama” pada bagian perpustakaan lembaga ilmiah almonji, atau silahkan klik disini.

 


[1] Biharul anwar jilid  78 hal 128

[2] Biharul anwar jilid 78 hal 128

 

Mengunjungi : 2082
Pengunjung hari ini : 38320
Total Pengunjung : 98667
Total Pengunjung : 133898227
Total Pengunjung : 92610313