Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Batasan ilmu pengetahuan

Batasan ilmu pengetahuan

Faktor lain yang menjadikan masyarakat manusia putus asa dengan ilmu pengetahuan adalah keterbatasan dari ilmu pengetahuan itu sendiri, khususnya terkait dengan ruh manusia, di mana hal ini memiiki batasan pengetahuan yang sangat terbatas. Al-quran terkait dengan hal ini :

وَ يَسْئَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَما أُوتيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَليلاً

Artinya:” Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”[1]

Ketika akal manusia belum sampai pada fungsi dan kerja mereka yang sempurna bahkan seorang jenius sekalipun hanya menggunakan sebagian kecil dari kemampuan otak yang dimiliki, bagaimana mungkin manusia dapat mempelajari dan mengetahui kebesaran dari keagungan alam penciptaan?

Ini adalah sebuah hakikat seperti yang di bahasakan oleh Ahlul bait as dimana bangsa-bangsa barat baru sampai pada hakikat yang di maksud: ketika masa keghaiban masih berlanjut dan manusia tidak sampai pada kesempurnaan akal begitu juga dengan fungsi akal belum maksimal  maka ilmu pengetahuan manusia senantiasa akan terbatas.

Dengan penjelasan ini bagaimana ilmu pengetahuan yang terbatas dapat memberi jawaban terhadap masalah-masalah yang tidak di kenal oleh manusia dan bagaimana mereka mengganti dunia yang berada dalam kegelapan ini menjaadi bumi yang madani? Dikarenakan oleh ketidak mampuan ilmu pengetahuan dalam memberikan jawaban terhadap banyak persoalan yang muncul, masyarakat hari ini memahami bahwa ilmu pengetahuan yang ada hari ini tidak dapat memberikan solusi terhadap persoalam ummat manusia yang ada hari ini.

Ini adalah sebuah kenyataan dimana mayoritas ilmuwan yang ada di dunia hari ini mengakui dan membenarkan hal ini. Pada bagian ini kami akan mengutip beberapa perkataan dari ilmuwan yang berbicara dalam hal ini;

  1. Ilmu pengetahuan memiliki sebuah batasan yang jelas dan sama sekali tidak dapat menjadi bagian dari penelitian akan sesuatu yang muncul. Ilmu pada kenyataannya mengatakan kepada kita bagaimana bumi mengitari matahari, bagaimana manusia di lahirkan dan bagaimana manusia mati. Akan tetapi ilmu belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini selain kemungkinan yang di berikan sama sekali tidak ada maksud yang lain.[2] Ilmu hingga hari ini belum mampu memahami dunia sebagimana mestinya.
  2. Ukuran detik, sentimeter, gram  dimana penggunaan istilah ini di keluarkan dari aturan-aturan yang berlaku di alam materi, sama sekali tidak dapat di gunakan untuk memahami hakikat daya grafitas, nafs, ruh, akal, dan fenomena-fenomena lain yang bukan materi. Dengan demikian hakikat dari daya grafitasi bagi para fisikawan sampai hari ini adalah sebuah keberadaan yang belum di kenal, begitu juga dengan keberadaan listrik dan medan magnet atau energi itu sendiri baik itu energi panas, energi listrik, maupun energi atom sampai hari ini belum diketahui hakikat yang di miliki oleh keberadaan-keberadaan tersebut. Ilmuwan fisikawan mengakui bahwa mereka tidak dapat memahami hakikat sesuatu yang tidak biasa. Bahkan mereka mengakui ketidak mampuan mereka untuk mengetahui haikat dari materi itu sendiri, karena materi kemudian berakhir pada atom sementara atom adalah kumpulan daya positif ( proton) dan daya negatif ( elektron) dan daya-daya baru di mana ilmu pengetahuan hari ini belum memahami hakikat dari keberadaan tersebut.[3]
  3. Ilmu fisika hingga hari ini belujm dapat menjawab pertanyaan berikut: bagimana cahaya yang ada di sebuah lampu yang merupakan sebuah energi berubah menjadi materi ? jika ilmu pengetahuan fisika mampu menemukan jawaban dari pertanyaan ini maka ilmu pengetahuan akan menempuh jalan seratus tahun dalam sekejap. Akan tetapi karena fisika adalah rahasia dari rahasia dan rahasia dari penciptaan maka jawaban dari pertanyaan ini bagaimana energi berubah menjadi materi.

Perubahan materi menjadi energi menurut kiami adalah satu hal yang biasa, begitu juga siang dan malam,kita mengubah materi-materi di industri yang kita miliki menjadi pesawat, kapal, mobil, dan rumah. bahkan tubuh kita sendiri sendiri mengubah materi menjadi energi dan samapi hari ini kita belum memahami bagaimana energi bisa berubah menjadi materi.[4]

  1. Manusia sejak dari 26 abad yang lalu dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang ada dari sisi fisika dan astrofisika yang merupakan ilmu untuk mempelajari dan mengenal fisika perbintangan, manusia hingga hari ini belum dapat mengetahui sumber dunia yang sebenarnya dari sisi materi. Dari batasan teori-teori yang di kemukakan oleh para filosof abad ke enam sebelum masehi di yunani manusia yang ada hari ini belum melangkahkan kaki mereka terlalu jauh akan ilmu pengetahuan.

Atom hidrogen yang merupakan sebuah atom yang paling ringan hingga hari ini di mana ia terdiri dari satu proton dan satu elektron dan elektron bergerak mengelilingi proton. Hingga hari ini belum ada sebuah teori yang mengemukakan bagimana sesuatu yang tidak dapat di sifati dengan penyifatan awal menjadi elektron dan proton. Artinya seseorang hingga hari ini belum dapat mengemukakan apakah proton yang pertama kali muncul ataukah elektron, atukah kedua-duanya memiliki kondisi positif dan yang lainnya memiliki aliran negatif yang datang secara bersamaan? Apa yang terjadi hingga sesuatu yang tidak dapat di sifati dengan keadaan yang pertama dapat terwujudkan?

Sejak abad ke sembilan belas hingga hari ini apa yang dikatakan terkait dengan hal ini hanyalah sebuah teori dan manusia dalam rangka mengenal sumber dunia sebelum manusia di jaman Yunani di masa Anaximender kita sama sekali tidak memiliki informasi terkait dengan hal tersebut.[5]

Dengan memperhatikan apa yang telah kami sampaikan pada bahasan sebelumnya terdapat beberapa poin penting yang perlu kami sampaikan disini:

  1. Karena ilmu pengetahuan yang begitu banyak dan berbeda tentunya pengetahuan tersebut bukanlah tidak saing berhubungan, kesalahan yang di lakukan dalam sebuah ilmu pengetahuan tidak hanya menyebabkan ilmu pengetahuan tersebut akkan mengalami kemandekan bahkan pada cabang laing dari ilmu pengetahuan yang memiliki hubungan dengan ilmu tersebut juga akan terhenti atau paling tidak memiliki pengaruh yang cukup siginifikan. Dengan demikian kesalahan yang di lakukan oleh seorang ilmuwan tidak hanya akan terkhusus pada cabang penegtahuan yang ia geluti bahkan kemajuan ilmu pengetahuan yang memiliki kaitan dengan hal tersebut juga akan mandek.
  2. Sebagaimana sebagian dari ilmuwan yang ada pada masa keghaiban ataukah ilmuwan yang ada sebelum masa ini adalah orang-orang yang memiliki pengaruh di antara murid-murid mereka, di tengah-tengah masyarakat, bahkan orang-orang penting pada masa itu. Murid-murid mereka akan sangat terpengaruhi oleh guru-guru mereka dimana apa yang mereka katakan dari sisi teori akan di terima oleh murid-murid tersebut bahkan terkadang kondisi yang seperti ini akan terjadi sampai beberapa keturunan berikutnya, dari murid ke murid, hingga muridnya para murid. Dan di karenakan pengaruh akan kepribadian dan kebesaran orang yang pertama menjadikan mereka menerima apa yang di sampaikan, jika apa yang di sampaikan oleh pertama adalah sebuah kesalahan tentunya apa yang di terima oleh orang yang terakhir juga adalah kesalahan.

Terkadang kepengikutan seorang murid dikarenakan oleh kharisma seorang guru begitu memiliki peranan penting  sehingga ketika seseorang menemukan kesalahan yang di lakukan oleh gurunya mereka tidak  memiliki keberanian untuk menunjukkan kesalahan yang di lakukan karena ia mengetahui jika ia bangkit menentang apa yang di katakan oleh gurunya ia akan di cela oleh teman-temannya yang lain hingga tidak tersisa kehormatan baginya. Hal inilah yang menjadi penyebab seseorang tidak berani untuk mengemukakan pikiran yang benar bahkan ia menjauhi perbuatan tersebut, ini adalah sebuah kenyataan yang terjadi sepanjang sejarah.

  1. Terkadang sebagian dari mazhab yang telah menyimpang dengan dukungan dan sokongan dari ilmu pengetahuan dan anggapan-anggapan yang tidak memiliki dasar begitu juga dengan pengaruh yang di miliki di dalam masyarakat menyebabkan tidak ada yang berani menentang aqidah yang tidak benar tersebut, sebagaimana peran gereja dalam menyokong teori yang di kemukakan oleh Aristoteles. Kejadian-kejadian yang seperti ini telah menjadikan masyarakat jauh dari dari perkembangan ilmu pengetahuan di karenakan oleh agama yang telah menyimpang dan pengetahuan yang berangkat dari khayalan.
  2. Kesalahan yang di lakukan oleh para ilmuwan dan penyalah gunaan yang di lakukan oleh orang-orang dzalimkan ilmu pengetahuan begitu juga dengan batasan yang di miliki oleh ilmu pengetahuan tersebut menjadi penghalang pengetahuan untuk mengubah dunia menjadi masyarakat madani.
  3. Pada masa kemunculan Imam Madhi As dimana ilmu pengetahuan wahyu meliputi seluruh ummat manusia tidak hanya menghilangkan ilmu pengetahuan khayalan bahkan dengan pemerintahan dan agama dunia yang satu seluruh manusia hidup di bawah agama kebenaran dan didikan ilmu pengetahuan Ahlul bait As dimana tidak ada lagi tersisa dari pemikiran agama-agama yang tidak benar.

Dengan demikian tangan ilmu pengetahuan agama akan memberikan pengetahuan kepada seluruh penduduk bumi akan kesalahan yang di lakukan oleh agama-agama sebelumnya. Dan dengan tibanya masa kegemilangan dari pancaran cahaya ilmu pengetahuan yang benar tidak akan menyisakan tempat bagi kelelawar-kelelawar yang lari dari cahaya.

*******

____________________________

[1] Surah Isra ayat 85.

[2] Ilm, Syabe Ilm Durugin, hal 45.

[3] Rahe Takamul, jilild 5, hal 89.

[4] Mags Mutafakere Jahane Syieh, hal 112.

[5] Mags Mutafaqere Jahane Syiah, hal 344.

 

 

    Mengunjungi : 10142
    Pengunjung hari ini : 27334
    Total Pengunjung : 49009
    Total Pengunjung : 129059810
    Total Pengunjung : 89619913