Imam Shadiq As: seandainya Zaman itu aku alami maka seluruh hari dalam hidupku akan berkhidmat kepadanya (Imam Mahdi As
Penundukan terhadap sistem syaraf dan otak pada binatang

Penundukan terhadap sistem

syaraf dan otak pada binatang

Untuk memudahkan pahaman dari bahasan ini kami  akan  menukil sebuah peristiwa yang akan menjadi dalil yang memungkinkan adanya penundukan atau  penguasaan pada binatang sehingga  jelas bahwa untuk penerapan dan pelaksanan keadilan di segala sisi (bidang kehidupan) kemestian yang harus terjadi pada semua binatang  dan hal ini dengan mudah dapat terlaksana ketika manusia mampu menundukkan dan menguasai sistem otak dan syaraf yang di miliki oleh binatang.
Akan tetapi perlu kita perhatikan bahwa untuk menjelaskan perubahan-perubahan yang menakjubkan dan mencengankan pada masa kebangkitan imam Mahdi As kami tidak dapat  meriwayatkan sebuah peristiwa yang terjadi pada masa kegaiban beliau. Untuk itu peristiwa yang kita tunjukan sebagai bukti yang meyakinkan terhadap peristiwa  yang akan terjadi pada masa kebangkitan Imam Mahdi As adalah untuk memudahkan kita memahami kejadian yang akan terjadi pada masa kedatangan sang Imam. Sehingga mungkin pada masa keghaibahan Imam Mahdi As orang-orang yang mengambil alih pemerintahan ilahi dapat terpengaruhi oleh petir dan halilintar yang di tunjukkan kepada mereka.
Dengan memperhatikan poin yang telah kami sampaikan kita dapat menyimak  kisah di bawah ini :
Seorang bernama Del gadu menunjukkah sebuah pertunjukan yang mencengangkan, ringkas cerita, sebuah pagar besi terbuka lebar kemudian datanglah seekor sapi betina yang besar dan perkasa dari dalam kegelapan muncul halaman dan langsung mendekat ke “del gadu”, bersiap menyerang bagian tubuh yang paling sensitif dari badan Del Gadu.
Detakan nafas yang berdebar-debar di dada puluhan ribu penonton, fotografer dan reporter yang hadir menyaksikan adegan tersebut. Sedemikian banyak hati yang berdebar begitu juga  ketakutan yang membayangi dan menyelimuti tempat itu, seolah-olah tidak ada seseorang penolong pun yang berani keluar menjadi penyelamat dari samudra ketakutan yang bungkam seribu bahasa ketika itu.
Hanya suara empat telapak kaki seekor sapi betina perkasa yang sedang marah yang terdengar bergerak menyerang seorang pria yang berdiri di tengah medan terbuka.
Semua orang menunggu waktu berlalu bahwa satu saat “Del gadu” akan tertusuk oleh kedua tanduk sapi betina itu lalu melemparnya ke angkasa, atau dadanya terbelah dengan kedua tanduk runcing sapi itu.
     Dengan memperhatikan kondisi tersebut “del gadu” yang tidak memakai pakaian khusus permainan dan pertunjukan ala matador tersebut, dan juga tidak terdapat selembar kain merah yang ada pada badannya, hanya sebuah kotak hitam  sebagai pengganti pedang yang di pakai oleh para matador yang ia miliki ditangannya dengan beberapa tombol yang di gunakan untuk mengirimkan sinyal radio.
Sapi itu dengan cepat menyerang ke arah Del Gadu hingga kurang sepuluh langkah dan bermaksud menyelesaikan “si del gadu”, detakan nafas yang semakin kencang dari para penonton hanya menyisakan sesaat saja untuk menabrak dan menyelesaikan kerjaan Del Gadu. Semua mata para hadirin menyorot tertuju ke satu titik perhatian saat itu, dimana tak satu orang pun mengetahui apa yang akan terjadi.
“Del gadu” menekan satu tombol kancing (di tangannya), sapi perkasa itu tiba-tiba berhenti seperti kendaraan yang di rem mendadak dan terkendali oleh kedua tangannya dan  terseret mundur beberapa langka dalam di medan terbuka itu. Sapi itu memandang Del gadu dan bergerak kembali ketempat semula.
Hadirin saat itu masih merasa ketakutan, kalau saja ada salah satu dari mereka yang berteriak, mungkin akan menyebabkan sapi betina perkasa itu akan kembali marah, sehingga mereka semuanya terdiam dan sapi saat itu juga tidak lagi marah.
Del gadu dengan alat pengirim sinyal yang telah dipasang pada sistem syaraf sapi tersebut memberikan perintah kepada sapi itu  melalui kotak hitam yang memiliki sinyal radio di tangannya.
Del gadu bukan hanya nekatan mengirim secukupnya strom (tekanan listrik) yang menyertai perintahnya agar sapi tersebut kembali, tapi ia juga merubah perasaan marah sapi tersebut menjadi lunak dan mengembalikan kondisi ke keadaan semula seakan tiada yang berubah. Sapi menjauh sampai ke batas medan, semua orang melihat kalau Del gadu juga telah pergi (mencoba meninggalkan medan) dengan  kotak hitam di tangannya.
Sapi itu berdiri tegak memandang dan menatap Del gadu dan tiba-tiba marahnya kembali mencuak dan memuncak seraya menancapkan kedua kuku kakinya ketanah sambil melaju kencang dan kembali menyerang.  Del Gadu melihat kenyataan itu kembali berjalan di sekitar medan dan hanya suara dari dentuman kaki sapai yang terdengar berlari hendak menyerang Del gadu. Tepat beberapa meter sapi tersebut mendekati Del Gadu, Seketika itu pula  ia menekang tombol khusus pada kotak hitam tersebut. Orang-orang yang hadir menyaksikan adegan itu hanya terdiam bungkam ketakutan, tiba-tiba sapi itu seakan trem kedua kakinya seakan tidak mampu lagi melangkah dan memilih untuk berpaling (kembali meninggalkan “si del gadu”).Secara spontan suara serentak para penonton menggemuru, tapi nampaknya sapi itu layaknya tak peduli dan bersikap berdarah dingin pergi dengan tenang.(1)
Adegan dan pertunjukan tersebut untuk kedua kalinya di ulang kembali, dengan menampilkan kenyataan sama bahwa dengan system gelombang listrik yang di pasang pada sistem syaraf Sapi bisa menggambil iradah dan kehendak dari bintang-bintang yang lain. Sapi itu melakonkan dirinya berlawanan dengan kecendrungan biasanya dengan melakukan apa yang di perintahkan oleh orang yang memegang kendali binatang tersebut.
Binatang bisa kehilangan kesadarannya dengan cara di bius, kulit kepalanya dengan mudah bisa dibeda dan otaknya dibuka dan tulang-tulang kecil dilubangi dengan bor kecil dan halus lalu di masukkan kawat halus kedalam lubang buatan tersebut untuk menyambungkan ke otok binatang tersebut. Ujung atau kepala kawat halus tersebut di balut di luar kulit kepala, lalu bagian kepala yang telah dibedah dibalut atau diperbang sehingga bekas luka secara menyeluruh sembuh dan kembali seperti semula.
Sebuah alat kendali kecil yang bekerja dengan bateri dengan penghantar gelombang khusus di mana gelombang kendalinya telah di tentukan.  Kerja dari alat ini adalah mengirim gelombang listrik ke otak hewan yang telah di pasangi alat tersebut dan dari alat tersebut di kirimkanlah perintah ke otak binatang tadi.(2)
Pada tahun 1960 sekelompok peneliti menemukan satu rumus dan metode, dengan bantuan metode itu kerja otak dapat dilakukan dari luar dengan menciptakan sebuah gelombang aliran listrik tanpa menurungkan aliran listrik yang ada  dalam otak tersebut, dari penemuan ini semua kerja-kerja dan percobaan-percobaan terlaksana dengan mudah dan ringan atas bantuan gerak elektronik tersebut.(3)
________________________________

[1] Ajaib Hesse syesum, hal 54.

[2] Keajaiban indar ke enam: 58

[3] Keajaiban indar ke enam: 65

 

    Mengunjungi : 2830
    Pengunjung hari ini : 67022
    Total Pengunjung : 85111
    Total Pengunjung : 131242764
    Total Pengunjung : 91027062