Keutamaan seorang Imam As
Di riwayatkan dari Al-Bashair dari Imam Shadiq As
Abdullah ibnu Bakr Arjani di dalam sebuah hadis meriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq As bahwa beliau bersabda:
“Wahai putra Bakr ! hati kami bukanlah hati manusia biasa, kami bersih dan terpilih kami melihat apa yang tidak di saksikan oleh manusia biasa, kami mendengar sesuatu yang tidak di dengar oleh manusia lainnya. Sebagaimana para malikat yang lalu lalang menghampiri kami dan melangkahkan kaki mereka di atas hamparan permadani kami, mereka menjadi saksi hidangan yang kami santap dan mereka hadir di pemakaman orang-orang yang meninggal di antara kami.
Para malaikat memberitakan kepada kami kejadian yang belum terjadi, mereka salat bersama kami dan berdoa dengan kami, mereka membasuh sayapnya ke tubuh kami untuk mengambil berkah, para malaikat menggerakkan anak-anak kami dengan sayap mereka, mereka menghalangi datangnya ganguan kepada kami, para malaikat menyampaikan apa saja yang tumbuh dari bumi kepada kami di musimnya, mereka membawa air dari setiap tanah ke dalam cawang-cawang kami.
Setiap hari tiada waktu dan tiada salat melaingkan mereka datang menghapiri kami, tiada malam yang berlalu kecuali mereka datang membawakan berita kejadian dari setiap jengkal tanah, berita tentang jin, berita ahli hawa dari para malaikat, berita dari setiap raja yang meninggal dan siapa yang menjadi wakilnya bagimana raja-raja itu berbuat dengan orang-orang sebelumnya, berita tentang enam tanah dan tanah ketujuh dan bagaimana mereka berbuat dengan para pendahulu, para malaikat memberitakan itu semua kepada kami. Saya kemudian berkata jiwaku berkorban untukmu, lantas di manakah ujung dari gunung ini?
Ujung dari gunung ini adalah di tanah ke enam, dan neraka berada di salah satu lembahnya, di lembah-lembah tersebut terdapat para penjaga di mana jumlah mereka lebih banyak dari jumlah bebintangan di langit, tetesan air hujan dan apa yang ada di lautan dan di daratan. Di mana para malaikat melakukan apa yang telah di perintahkan kepada mereka dan mereka tidak melanggar apa yang telah di perintahkan.
Saya kemudian bertanya; apakah semua berita ini di sampaikan kepada kalian semua? Beliau menjawab; tidak! Berita ini hanya di sampaikan kepada Shahibul amr ( imam Mahdi ), ilmu dan kekuatan kami tidaklah mampu di pikul dan pahami oleh manusia biasa akan tetapi kami menghukumi dengan ilmu tersebut. Orang-orang yang tidak menerima hukum kami akan dipaksa oleh para malikat itu menerima hukum tersebut dan diperitahkan kepada yang menjaga mereka untuk menerima perintah tersebut, baik itu para jin yang menentang ataukah orang-orang yang kafir mereka akan di siksa hingga mereka menerima hukum tersebut.
Saya berkata; jiwaku untukmu. Apakah Imam mengetahui antara timur dan barat?
Beliau bersabda; wahai putra Bakr lantas bagaimana imam bisa menjadi hujjah di timur dan di barat sementara mereka tidak melihat dan menjadi pemimpin di antara mereka? Bagaimana mungkin seseorang menjadi imam dan hujjah sementara manusia tersembunyi baginya dan tidak memiliki kemampuan atas mereka? Dan bagaimana mungkin hukum ilahi di sampaikan kepada manusia dan menjadi saksi bagi mereka sementara mereka tidaklah di lihat?
Dan bagimana mungkin menjadi imam dan hujjah bagi manusia sementara manusia tidak menyaksikannya dan terdapat halangan di antara mereka? Di mana tugas ini dari sisi Tuhan, dan Tuhan memberikan ini sebagai haq mereka, kemudian Allah berfirman :
وَما أَرْسَلْناكَ إِلّا كافَّةً لِلنَّاسِ “ dan kami tidak mengirimmu melaingkan kecukupan bagi seluruh manusia “ artinya kami mengirimkan kalian untuk seluruh manusia yang ada di muka bumi ini.
Dan mereka adalah hujjah dan imam setelah nabi mereka wakil setelah beliau mereka adalah pembimbing untuk menyelesaikan pertikaian di antara manusia, merekalah yang memperjuangkan haq-haq manusia, mereka adalah orang-orang yang bangkit atas perintah Tuhan dan mengambil keadilan yang lain dari manusia lainnya.
Maka jika tidak ada di antara manusia yang memiliki perkataan yang dapat di dengarkan sehingga hukum ilahi tidak dapat di terapkan di mana Allah berfirman:
سَنُريهِمْ آياتِنا فِي الْآفاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ
“ dan kami akan segera menunjukkan tanda-tanda kami di seputaran dunia dan di dalam diri mereka” maka yang manakah ayat yang merupakan tanda pada ufuk dari Tuhan kepada penghuni bumi ?
Dan di ayat yang lain Allah berfirman: ما نُريهِمْ مِنْ آيَةٍ إِلّا هِيَ أَكْبَرُ مِنْ اُخْتِها , “ dan kami tidak menunjukkan tanda kepada mereka melaingkan lebih besar dari yang lain”lantas yang manakah ayat yang lebih besar dari kami?
Sumpah demi Allah! Bahwa bani Hasyim dan Quraish dari apa yang di firmankan Allah kepada kami dan pemberitaanya, akan tetapi mereka di hancurkan oleh kehasudannya sebagimana Syaitan telah di hancurkan.
Mereka berdatangan kepada kami dalam keadaan terpaksa dan jiwa yang di liputi ketakutan dan kami menjelaskan kepada mereka dan memberikan mereka jalan penyelesaian, ketika itu mereka berkata ; kami bersaksi bahwa kalian adalah ahli ilmu, seteleah itu mereka keluar dan mereka pergi ke orang lain danberkata; kami tidak melihat orang yanglebih tersesat dari pengikut mereka dan menerima perkataan mereka.
Saya kemudian berkata (kepada imam): jiwaku untukmu, beritahukanlah kepadaku tentang Imam Husain As, jika mereka membongkar kuburan al Husain apakah mereka akan menemukan sesuatu dalam kuburan tersebut? Imam menjawab: wahai putra Bakr! Betapa pertanyaan besar yang engkau lakukan?Imam Husain As bersama dengan ayah, ibu dan saudaranya Imam Hasan As berada dalam kedudukan rasulullah Saw, mereka hidup sebagaimana hidupnya rasulullah Saw, mereka mendapatkan rezeki sebagaimana rezeki rasulullah Saw, jika suatu hari kuburannya tersingkap maka akan di temukan di situ, tapi hari itu beliau hidup di sisi Tuhannya dan menyaksikan para pasukannya dan beliau melihat ke arsy ilahi sambil menunggu kapan tiba waktu untuk melakukan penyerangan. Beliau berada di samping kanan Arsy ilahi dan berkata: “ Tuhanku apa yang engkau janjikan kepadaku tepatilah”.
Beliau melihat kepada para peziarahnya dengan nama dan nama ayah serta kakeknya, beliau lebih mengetahui derajat dan kedudukan mereka di sisi Tuhannya di bandingkan engkau dengan anak dan keluargamu. Beliau memohonkan ampun orang-orang yang menangis untuknya dengan kasih sayang dan cinta. Dan dari ayahnya di inginkan untuk beristigfar dan bersabda:
“ wahai para penangis! Seandainya engkau mengetahui apa yang akan di berikan oleh Allah dari tangisanmu maka menangismu akan lebih banyak dari senangmu”.
Setiap kali para malaikat mendengarkan tangisan mereka dan mereka yang berada dalam haram imam Husain As, beliau memohonkan ampunan bagi para penangis dengan kasih sayang dan cinta para peziarah tersebut meninggalkan tempat suci tersebut tanpa dosa.
Hadis ini dapat di temukan pada kitab Ta’wilul Aayat jilid 2 halaman 884 hadis ke 12, Madiantul Maajiz jilid 6 halaman 142 hadis ke 340, Tafsirul Burhan jilid 4 halaman 148 hadis 1 yang di kutip dari buku Kaamilus Ziyarat. Allamah Majlisi dalam kitab Biharul anwar jilid 27 halaman 300 hadis ke 4 dan jilid 44 halamana 292 hadis ke 35 yang juga di ambil dari buku Kaamiluz Ziyarat.
Bagian dari hadis ini pada jilid pertama halaman 550 hadis 381 juga di kutip pada buku “ Qatrei Az Daryae Fadhail Ahle Bait As”.
Sumber: http://www.maktabvahy.com
Di ambil dari lembaga ilmiah al-monji.
بازديد امروز : 7196
بازديد ديروز : 95369
بازديد کل : 135077777
|